Pengelolaan Limbah B3
Pentingnya Pengelolaan Limbah B3
Dengan adanya perkembangan teknologi dan gaya hidup, mustahil untuk menghentikan kegiatan manufaktur. Sehingga hasil sisa produksi (LB3) akan terus bertambah. Pembuangan LB3 ilegal dan/atau penanganan pembuangan LB3 yang tidak benar dapat menimbulkan dampak negatif secara langsung dan tidak langsung pada manusia, hewan, dan ekosistem.
Tergantung pada jenis dan jumlah LB3 yang terekspos, LB3 tersebut dapat menyebabkan berbagai macam penyakit mulai dari iritasi kulit hingga cacat lahir dan bahkan kanker.
8 Fase Pengelolaan Limbah B3
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 22 Tahun 2021, Pengelolaan LB3 yang benar melibatkan langkah-langkah berikut: pengurangan, penyimpanan, pengumpulan, pengangkutan, pemanfaatan, pengolahan, penimbunan, dan yang terakhir dumping limbah.
Pengumpulan
Pengangkutan
Sesuai dengan pedoman PT. Putra Mandiri Jaya, Pengelolaan LB3 yang benar melibatkan langkah-langkah berikut:
Pengumpulan
Pengangkutan
Dari fase PLB3 diatas, dapat disimpulkan ada 6 pelaku dalam pengelolaan LB3 yaitu:
Proses inilah yang kerap disebut dengan istilah “from cradle to grave” karena kegiatan terakhir dari gambar di atas adalah penimbunan atau yang kerap disebut dengan dumping yaitu dimana limbah akan ditimbun karena sudah tidak bisa diproses atau dimanfaatkan ulang.